Kamis, 05 Maret 2009
Tolooong..!!!
Banyak cara agar kita dapat belajar dari kehidupan. Salah satunya
saat aku melihat televisi yang menayangkan program reality show
bertajuk "Tolong".
Di acara itu disetting seorang anak kecil yang meminta tolong pada
orang untuk meniupkan balon untuk diberikan kepada adiknya yang ulang
tahun. Gadis itu berjalan kesana kemari sampai akhirnya ia bertemu
dengan seorang bapak.
"Pak, saya minta tolong tiupkan balon ini karena adik saya mau ulang
tahun."
Bapak itu hanya tersenyum lalu bilang "La anginnya?"
Lalu bapak itu mulai menjauh. Dan si anak kecil pergi sambil
mengucapkan terima kasih. Lalu dia berjalan lagi. Dia menemui seorang
perempuan dan temannya. Gadis itu kembali meminta tolong namun jawab
si perempuan itu
"Maaf ya dek, leher kakak sakit." Kata perempuan itu sambil
meninggalkan gadis itu masuk kesebuah toko.
Gadis itu pergi lagi menemui seorang wanita yang sedang naik motor
dan meminta tolong namun wanita itu berkata bahwa dia sedang terburu-
buru. Banyak orang yang ditemui gadis itu dan rata-rata mereka acuh
dan tidak mau menolong. Sampai akhirnya gadis itu menemui seorang
penjual bensin yang sedang menyapu di depan daganganya.
"Pak, boleh minta tolong meniupkan balon saya? Adek saya mau ulang
tahun."
Bapak itu menghentikan kegiatan menyapunya dan menoleh pada si gadis
tadi. Dan bapak itu berkata
"Di tiup pakek kompresor ya."
Gadis itu menggeleng. "Ga mau , ditiup pakek mulut saja. Saya takut
nanti meletus."
Akhirnya bapak itu meletakkan sapunya dan mencari tempat duduk.
Dipersilahkan gadis itu duduk namun dia tidak mau. Bapak itu mulai
meniup satu persatu balon gadis itu dengan menggunakan mulutnya.
Disela-sela meniup balon bapak itu juga melayani pembeli bensin yang
membeli barang dagangannya dan bapak itu menawarkan minuman pada
gadis kecil itu namun gadis itu tidak mau. Dia asyik melihat bapak
itu meniupkan balon untuknya. Enam buah balon sudah ditiup. Gadis itu
senang sekali dan mengucapkan terima kasih.
Setelah adegan itu berakhir si gadis muncul lagi dan mengatakan bahwa
dia dari tim tolong. Bapak itu terkejut. Ketika ditanyai kenapa bapak
itu mau menolong meniupkan balon dia ingat anaknya. Dia memiliki anak
yang seusia dengan gadis itu. Anaknya juga mau ulang tahun. Namun
sang bapak tidak mempunyai uang untuk merayakan ulang tahun anaknya.
Melihat gadis itu minta ditiupkan balon, bapak itu kembali teringat
akan anaknya. Bahwa anaknya mungkin juga seperti itu.
Kawan..... ternyata kesahajaan hidup tidak mampu menutupi sebuah
kekayaan hati. Bapak itu contohnya. Meskipun saat itu dia sedang
berdagang menjual bensin, namun melihat gadis kecil yang minta
ditiupkan balon hatinya merasa iba. Karena dia ingat anaknya yang
akan ulang tahun tapi dia tidak punya cukup uang. Kebaikan hatinya
itu telah diganti oleh Allah dengan uang yang diperoleh dari menolong
orang tadi. Uang yang bisa digunakannya untuk merayakan ulang tahun
anaknya atau untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Satu pelajaran yang bisa kita petik adalah milikilah kekayaan hati di
tengah kesahajaan hidup karena dengan kekayaan hati kita tidak akan
merasa kekurangan karena kita senantiasa bisa memberi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar