Muslimah Menulis
Muslimah Menulis
Selalu ada saat pertama, dan itulah yang terberat. Begitulah sebuah kalimat bijak mengajarkan kita tentang pengalaman pertama kita. Pengalaman apapun. Pertama berjalan, pertama bicara, pertama maju di depan kelas, pertama ujian kelas, pertama memakai komputer, adalah masa yang terasa sulit dan berat. Namun setelah kita terbiasa dengan yang pertama tadi, maka akan ringanlah kelanjutan saat pertama kita.
Begitu pula dalam menulis. Penulis meyakini bahwa kemampuan menulis adalah hal yang bisa dimunculkan dan diasah, bukan semata bakat dan keturunan. Bahwa belajar menulis, adalah sama halnya dengan belajar naik sepeda. Mungkin kita akan diberitahu tahapan-tahapan belajar dan menaikinya. Namun tetap saja setiap orang akan berbeda dalam proses dan pencapaiannya.
Sedikit tips dan langkah-langkah berikut diharapkan bisa membantu dalam memasuki dunia tulis menulis.
Membaca
Hal ini merupakan syarat mutlak dalam menulis. Bagaimana mungkin seseorang bisa menulis bila tidak pernah mendapat input wawasan dan pengetahuan lewat bacaan. Dengan membaca kita akan terkayakan, baik ide, wawasan, paradigma dan juga
2. Cari ide
Ide bisa didapat dimana saja. Ketika melihat pengamen jalanan kita bisa menuliskan tentang keprihatinan akan fenomena kehidupan jalanan. Atau bahkan pengalaman sendiri bisa menjadi ide tulisan. Tulislah apa saja yang ingin ditulis.
3. Tulislah seperti apa yang dipikirkan
Jangan berpikir untuk membuat tulisan sekualitas Miranda Risang Ayu di awal menulis. Itu hanya akan membuat kita stress. Tulislah seperti apa yang terlintas di pikiran kita. Jangan pikirkan dulu hasilnya. James G. Robbins & Barbara S. Jones mengungkapkan: “Janganlah tunggu sampai Anda dapat menulis kalimat atau bab-bab yang sempurna, atau ungkapan-ungkapan yang dalam. Janganlah terkejut atau kecewa jika Anda gagal untuk mempertunjukkan atau menghasilkan kualitas yang tinggi dalam tulisan pertama Anda. Pokoknya teruslah memulainya”.
Sementara J.K Rowling berpesan, “Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. Itulah yang saya lakukan”.
5. Copy The Master
Mungkin diawal kita akan bingung, seperti apa
6. Mulai dari hal-hal sederhana
Jangan sepelekan buku harian dan
7. Beranikan mengirimnya ke media
Kesempatan untuk mengirimkan ke media
8. Ikuti pelatihan jurnalistik/milis kepenulisan/forum penulis pemula
Ini untuk membuka wawasan dan bertemu serta berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki cita-cita sama. Salah satu forum yang sudah tersebar luas adalah FLP (Forum Lingkar Pena), di Bandung ada BATIC (Balai Jurnalistic ICMI) Jabar, milis seperti bengkel cerpen nida dan pasar buku juga bisa menjadi acuan.
9. Cari ilmu tentang tulis menulis
Bisa dengan membaca, bertanya kepada ahlinya, atau mengikuti pelatihan-pelatihan jurnalistik. Beberapa buku yang bisa dijadikan referensi :
- Panduan Menjadi Penulis (Asep Syamsul M. Romli), BATIC Press
- Jurnalistik Terapan (Asep Syamsul M. Romli), BATIC Press
- Jurnalistik Praktis Untuk Pemula ((Asep Syamsul M. Romli), BATIC Press
- Kiat Menjadi Penulis Sukses (Abu Al-Ghifari), Mujahid Press
- Mengikat Makna (Hernowo), Kaifa
10. Tulislah sekarang juga !
Jangan tunda lagi, segera tuangkan rangkaian kata yang ada di benak di selembar kertas. Teru, terus dan terus..Seperti naik sepeda, teori seperti apapun tidak akan berarti bila kita tidak mulai memberanikan diri menaiki sepeda dan mulai mengayuhnya, mungkin akan oleng, terseok dan jatuh terjerembab, tapi itu hanya akan menjadi kenangan indah setelah kita bisa ngebut. Selamat menulis !
Jumat, 13 Februari 2009
Nulis yuuk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar